dari Santri untuk Nusantara

Download Ebook Literatur Kitab Nasab Abad Ke 3 hingga Ke 13 Hijriyah: Bukti Terputusnya Nasab Ba'Alwi

|

Nasab merupakan warisan identitas yang sangat penting, terutama bagi masyarakat Arab yang menjunjung tinggi garis keturunan. Salah satu topik menarik yang dibahas dalam kitab klasik adalah nasab Ba'Alwi, garis keturunan yang diklaim berasal dari Nabi Muhammad SAW. Buku "Literatur Kitab-Kitab Nasab Abad ke-3 hingga ke-13 Hijriyah: Bukti Terputusnya Nasab Ba'Alwi" karya Kyai Imad mengupas tuntas tentang validitas nasab ini. Buku ini merupakan kajian mendalam terhadap kitab-kitab nasab dari abad ke-3 hingga ke-13 Hijriyah yang menjadi rujukan penelitian nasab Ba'Alwi. Penulis, K.H. Imaduddin Utsman Al-Bantanie, menemukan bahwa nasab Ba'Alwi yang populer saat ini tidak tercatat secara jelas dalam literatur para ahli nasab. Dari 18 kitab nasab yang diteliti, hanya dua kitab dari abad ke-10 Hijriyah yang mencantumkan nasab Ba'Alwi, itupun tanpa merujuk pada kitab nasab sebelumnya.

Download Ebook Literatur Kitab Nasab Abad Ke-3 hingga Ke-13 Hijriyah: Bukti Terputusnya Nasab Ba'Alwi


Download Ebook Literatur Kitab Nasab Abad Ke-3 hingga Ke-13 Hijriyah: Bukti Terputusnya Nasab Ba'Alwi

Penelitian ini mengungkap bahwa nasab Ba'Alwi diduga sebagai "nasab cangkokan" yang baru muncul setelah 651 tahun dari wafatnya Ahmad bin Isa. Hal ini menimbulkan keraguan atas klaim bahwa Ba'Alwi adalah keturunan Nabi Muhammad SAW. Menurut para ahli nasab, validasi garis keturunan hanya bisa dilakukan melalui kitab nasab yang ditulis khusus untuk tujuan pengesahan nasab (itsbat). Sebaliknya, informasi dari kitab sejarah atau tasawuf tidak dapat dijadikan dasar pengakuan nasab.

Penulis juga menyatakan akan melanjutkan kajiannya dengan menelusuri kronologi kemunculan nama keluarga Ba'Alwi dalam kitab sejarah dan bagaimana keluarga tersebut menghubungkan dirinya dengan Ahmad bin Isa. Penelusuran ini diharapkan dapat menjelaskan ketidakkonsistenan dan kontradiksi yang ditemukan dalam berbagai literatur.

Buku ini menjadi referensi penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang nasab Ba'Alwi dan menggarisbawahi perlunya kehati-hatian dalam menerima klaim sejarah tanpa dasar yang kuat. Dengan pendekatan ilmiah, karya ini memberikan kontribusi signifikan dalam studi nasab dan sejarah Islam.

1. Latar Belakang dan Tujuan Penulisan

Buku ini didasarkan pada penelitian terhadap 18 kitab nasab klasik yang tersebar dari abad ke-3 hingga ke-13 Hijriyah. Penulis menemukan bahwa dari seluruh kitab nasab tersebut, hanya dua kitab yang mencantumkan nasab Ba'Alwi. Bahkan, kedua kitab itu sendiri baru muncul lebih dari 600 tahun setelah wafatnya Ahmad bin Isa, leluhur yang diklaim sebagai akar nasab ini.

Tujuan utama buku ini adalah menyelidiki keabsahan nasab Ba'Alwi melalui pendekatan historis, dengan menekankan pentingnya rujukan primer dari kitab nasab, dibandingkan dengan kitab sejarah atau tasawuf.

2. Temuan Utama dari Kitab-Kitab Nasab

Penulis memaparkan analisis dari berbagai kitab klasik. Berikut adalah beberapa temuan kunci:

  • Kitab Al-Syajarah al-Mubarakah (597 H): Menyebutkan bahwa Ahmad bin Isa hanya memiliki tiga anak—Muhammad, Ali, dan Husain—tanpa menyebut Abdullah atau keturunan lainnya yang tinggal di Yaman.
  • Tuhfat al-Thalib (996 H): Kitab ini adalah yang pertama kali mencantumkan nama Ba'Alwi sebagai keturunan Ahmad bin Isa. Namun, penulis kitab ini mengakui bahwa informasi tersebut hanya berdasarkan catatan kecil tanpa referensi kitab nasab sebelumnya.
  • Tuhfat al-Azhar (1090 H): Melanjutkan klaim dari kitab sebelumnya, namun memperkenalkan ketidakkonsistenan baru dengan memasukkan nama keturunan tambahan tanpa bukti yang kuat.

3. Kontroversi dan Kejanggalan

Buku ini mengungkap bahwa banyak klaim nasab Ba'Alwi didasarkan pada kitab-kitab yang diragukan keasliannya. Contohnya, Kitab Al-Raudl al-Jaliy yang diklaim sebagai karya ulama abad ke-12, ternyata memiliki bukti bahwa manuskripnya ditulis oleh seorang penulis modern.

Selain itu, kitab sejarah seperti Al-Nafhah al-Anbariyah memperkenalkan tokoh Abdullah sebagai anak Ahmad bin Isa. Namun, klaim ini bertentangan dengan kitab nasab yang lebih tua, seperti Al-Syajarah al-Mubarakah.

4. Pentingnya Verifikasi dalam Studi Nasab

Penulis menegaskan bahwa studi nasab harus mengandalkan kitab-kitab yang ditulis khusus untuk tujuan pengukuhan nasab. Informasi dari kitab sejarah, tasawuf, atau yang tanpa rujukan primer harus ditolak. Sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Khaldun dalam Al-Ibar, “Kesalahan dalam sejarah sering kali terjadi karena ketergantungan pada sumber yang tidak terverifikasi.”

5. Kesimpulan dan Implikasi

Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa nasab Ba'Alwi memiliki kelemahan serius dalam validitas historisnya. Garis keturunan ini baru muncul lebih dari 600 tahun setelah wafatnya Ahmad bin Isa, dan bahkan kitab-kitab yang mencantumkan nama tersebut tidak memiliki landasan kuat dari literatur sebelumnya.

Buku ini menjadi pengingat akan pentingnya pendekatan kritis dalam menerima klaim sejarah, terutama yang berkaitan dengan nasab atau garis keturunan. Hal ini relevan bagi masyarakat yang menjunjung tinggi warisan identitas keluarga dan sejarahnya.

Kitab yang bisa Anda download berdasarkan tulisan tersebut adalah

  1. Kitab Nasabu Quraisy
  2. Kitab Sirri Silsilat al-Alawiyyah
  3. Kitab Tahdzib al-Ansab
  4. Kitab Al-Majdi
  5. Kitab Al-Muntaqilat al-Thalibiyyah
  6. Kitab Abna’ al-Imam Fi Mishra Wa al-Syam
  7. Kitab Al-Syajarah al-Mubarakah
  8. Kitab al-Fakhri Fi Ansab al-Thalibiyyin
  9. Kitab Al-Ashili Fi Ansab al-Thalibiyyin
  10. Kitab Al-Tsabat al Mushan
  11. Kitab Umdat al Thalib al-Shugra
  12. Kitab Umdat al-Thalib Fi Ansab Al-Abi Thalib
  13. Kitab Al-Nafhah al-Anbariyyah
  14. Kitab Shihah al-Akhbar
  15. Kitab Bahr al-Ansab atau Al-Musyajjar al-Kasyaf
  16. Kitab Tuhfat al-Thalib
  17. Kitab Tuhfat al-Azhar
  18. Kitab Al-Raudl al Jaliy


Optimalkan Pemahaman Nasab dengan Literasi yang Tepat

Bagi Anda yang tertarik mendalami lebih jauh, penting untuk mempelajari kitab nasab yang memiliki otoritas dan integritas akademik. Buku ini menjadi salah satu referensi modern yang dapat membantu memisahkan antara fakta dan fiksi dalam studi nasab.

Download Ebook Literatur Kitab Nasab Abad Ke-3 hingga Ke-13 Hijriyah: Bukti Terputusnya Nasab Ba'Alwi

Baca Juga

Disclaimer

Konten yang ada di blog ini merupakan hasil pencarian admin dari berbagai sumber di internet dan disediakan hanya sebagai bahan referensi/rujukan Anda untuk membeli kitab yang asli. Admin blog tidak bertanggung jawab atas isi file yang terdapat dalam konten ini. Mohon untuk tidak mempergunakan konten ini untuk tujuan komersial. Tulisan dalam postingan juga menggunakan AI jadi apabila ada keslahan data maupun materi bisa dimaafkan

Related Posts